Sebagaimana manusia didunia ini yang punya keinginan, saya juga mempunyai banyak keinginan yang ingin semuanya terwujud. Teman-teman juga, pasti punya banyak keinginan dan mimpi. Kerjaan, rezeki, jodoh, pingin punya mobil (itu saya,hehehe), pingin punya motor, pingin jadi penyanyi (artist) dan lain-lainnya. Andai ditulis pun akan menjadi beribu-ribu lembar dan pasti bakal capek menulisnya..hehehe,..
Di artikel ini, saya akan bercerita pengalaman saya tentang kehebatan do'a dalam hidup saya. Kenapa saya memberi judul artikel ini "Do'a saya dikabulkan" ? Alasannya, saya hanya ingin mengingat kebesaran Allah Swt, yang mungkin tertutup dengan gaya hidup saya yang hanya mementingkan kehidupan didunia. Dan mungkin, cerita ini bisa memotivasi teman-teman dalam mengarungi kehidupan (hehehe...lebay) dan lagi, bisa membuat teman-teman yakin dengan kehebatan do'a.
Kalau do'a saya terkabul, pasti do'a teman-teman juga akan dikabulkan Allah Swt. Amin..
Ketika duduk dibangku sekolah SD, SMP, SMK saat menghadapi Ujian Akhir Nasional, saya selalu berharap mendapatkan nilai baik dan LULUS. Tidak perlu nilai paling besar dan jangan sampai mendapat nilai paling kecil di antara teman-teman sekolah. Hmmm,..
Harapan atau do'a itu saya menyebutnya dengan do'a jangka pendek. Kenapa ? karena harapan atau doa'a itu saya minta kepada Allah untuk secepatnya dikabulkan setelah selesai melakoni Ujian tersebut (melakoni : melaksanakan). Kalo orang jawa bilang "Karepe Dewe". Yah, mau gimana lagi dan kepada siapa lagi saya meminta itu semua kalau tidak kepada Allah. Betul gak ?. Hasil dari do'a itu pun terjawab ketika saya melihat hasil ujian itu dengan nilai yang cukup baik dan LULUS. Terima kasih Allah.
Keinginan untuk bekerja setelah lulus sekolah adalah do'a selanjutnya. Mengapa ? Karena keadaan ekonomi keluarga yang belum bisa memenuhi jika saya melanjutkan untuk kuliah. Setelah 3 bulan lulus dari sekolah SMK, do'a itu terkabul dan saya bekerja di luar kota sebagai pegawai di bengkel khusus untuk interios mobil. Di situ saya menangani tape mobil dan audio sesuai dengan keahlian yang saya dapat dari sekolah.
Selama bekerja disana, saya juga tidak pernah berhenti berharap untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, tapi bukan berarti pekerjaan yang saya kerjakan saat itu tidak baik. Sebenarnya keinginan saya, ingin bekerja di kampung sendiri yang kalau pulang kerja bisa ketemu dengan keluarga. akhirnya saya memutuskan untuk berhenti dari kerjaan itu karena mendapat tawaran di pabrik yang tidak jauh dari rumah. Dan kebetulan, Bapak saya juga bekerja di pabrik itu.
Beberapa bulan di pabrik itu, saya banyak mengenal senior-senior yang sudah bertahun-tahun bekerja dipabrik. Sering berkumpul dengan anak muda disana, dan akhirnya punya beberapa teman baru yang mempunyai hobi sama dan kita saling berbagi satu sama lain.
Senang sekali bisa bekerja di kota sendiri, selesai bekerja bisa langsung pulang dan ketemu dengan keluarga.
Ternyata, pekerjaan itu hanya bertahan selama satu tahun. Karena pabrik mengalami kesulitan keuangan, saya dan teman-teman yang baru direkrut terpaksa dikeluarkan dari pekerjaan. Nasib ya nasib,hmmm,...Saya dan semua karyawan semua merasa kecewa dengan keputusan pabrik. Tapi saya yakin, Allah punya rencana sendiri buat kita semua. (lebay yah ?).
Berpikir, berharap, dan terus berdo'a, tiap hari saya melakukannya. Berpikir, kemana saya harus bekerja. Tanya kesana-kesini belum ada lowongan kerjaan. Tapi saya tidak pernah berhenti berharap kepada Allah, kalau sebelumnya do'a saya bisa dikabulkan, yang ini pun pasti akan dikabulkan. Saya ingat ucapan guru ngaji saya "Allah iku opo jare menungsone" (Allah itu apa kata manusianya). Maksudnya, Allah akan mengabulkan permintaan apa yang diinginkan manusia itu. tapi, meski manusia tidak memintapun Allah akan tetap memberi.
Setelah satu bulan berlalu, ada tawaran pekerjaan sebagai tukang gambar bordir komputer yang kebetulan dekat dengan rumah, sebenarnya pekerjaan ini ditawarkan ke adik saya. Karena adik saya mau keluar kota, akhirnya saya menggantikannya. Saya menerima kerjaan tersebut karena sesuai dengan hobi saya yaitu design grafis. Selama sattu minggu saya diajari cara mengoperasikan mesin dan menggambar bordir.
Satu tahun disana, karena ada ketidakpuasan dengan cara kerja yang tidak sesuai dengan perjanjian awal. Saya berbisik kepada Allah setiap saya melangkah keluar rumah menuju ke tempat kerja. Saya berharap ada yang menawari saya pekerjaan yang sama dengan kondisi yang lebih baik, baik cara kerja dan finansial.
Ada seorang teman baik, sebelum dia meninggal dia memberikan saya alamat orang yang mempunyai mesin bordir komputer. Kebetulan teman saya adalah seorang teknisi mesin jahit yang pernah menangani mesin yang berada di alamat tersebut. Mungkin ini jawaban dari do'a saya selama ini.
Akhirnya saya memberanikan diri untuk datang ke alamat yang diberikan oleh almarhum (semoga amal ibadahnya diterima Allah Swt.). Dan ternyata, disana benar ada mesin bordir komputer yang tidak mempunyai operator. Saya coba menawarkan diri ke yang punya mesin, dan akhirnya saya diterima.
Sebenarnya ada cerita-cerita lagi tentang kehebatan do'a didalam kehidupan saya. Cerita diatas bukanlah akhir dari kisah saya, do'a dan pekerjaan.
Teruslah berdo'a meskipun do'a tersebut sudah dikabulkan. Jangan berhenti berdo'a meskipun keinginan kita sudah terpenuhi karena kita bisa mendo'akan orang lain yang lebih membutuhkan.
Meniru kata-kata Ustd. Yusuf Mansur "Mimpi, Berdo'a, Bergerak" itu adalah kata-kata yang bisa dijadikan acuan untuk memenuhi hasrat kita di dunia.
Semoga kita bisa meraih mimpi di dunia dan di akhirat. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar