WELCOME

SELAMAT DATANG !di blog "anggasatriawan.blogspot.com" . Budayakan berbagi !!!! Terima kasih sudah berkunjung!

Senin, 11 Juni 2012

Etika Pengantin Dan Pergaulan Suami Istri

etika pergaulan suam istri
Berikut etika pengantin dan pergaulan suami istri dalam islam :
  1.  Merayu istri dan bercanda dengannya disaat santai berduaan. Nabi Saw pun selalu bercanda, tertawa, merayu para istrinya.
  2. Meletakkan tangan di kepala istri dan mendoankannya. Rasulullah Saw bersabda, “Apabila salah seorang kamu menikahi seorang wanita, maka hendaklah ia memegang ubun-ubunnya, dan bacalah bismillah lalu mohon berkahlah kepada Allah, dan hendaknya ia membaca : “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu dari kebaikannya dan kebaikan sifat yang ada padanya, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan dari sifat yang ada padanya” (HR. Abu Dawud dan dihasankan oleh Al-Albani).
  3. Disunatkan bagi kedua mempelai melakukan sholat dua rakaat bersama, karena hal tersebut dinukil dari kaum salaf.
  4. Membaca basmallah sebelum melakukan jima’. Rasulullah bersabda, “Kalau sekiranya seorang diantara kamu hendak bersenggama dengan istrinya, terus membaca : “Dengan meyebut nama Allah, Ya Allah, Ya Allah, jauhkanlah setan dari kami dan jauhkan setan dari apa yang Engkau rizkikan kepada kami”, maka sesungguhnya jika mereka di karuniai anak dari persenggemaannya itu, niscaya ia tidak akan dibahayakan oleh syeta selama-lamanya” (Muttafaq Alaih).
  5. Jika sang suami ingin bersenggama lagi, maka dianjurkan berwudhu dahulu, karena Rasulullah bersabda, “Apabila salah seorang kamu telah bersetubuh dengan istrinya, lalu ingin mengulangnya kembali maka hendaklah ia berwudhu” (HR. Muslim).
  6. Disunatkan untuk suami istri berwudhu sebelum tidur, sesudah melakukan jima’, karena hadits Aisyah menuturkan, “Adalah Rasulullah apabila hendak makan atau tidur sedangkan ia junub, maka ia mencuci kemaluannya dan berwudhu sebagaimana wudhu untuk sholat” (Mutafaq’Alaih).
  7. Haram bagi suami menyetubuhi istrinya ketika istri sedang haid atau menetubuhi duburnya. Rasulullah bersabda “Barang siapa yang melakukan persetubuhan terhadap wanita haid atau menyetubuhi pada duburnya, atau datang kepada dukun (tukang sihir) lalu membenarkan apa yang dikatakannya, maka sesungguhnya ia telah kafir terhadap apa yang telah diturunkan kepada Muhammad”. (HR Al-Arba’ah dan di shahihkan oleh Al-Albani).
  8. Haram bagi suami istri menyebarkan tentang rahasia hubungan keduanya. Rasulullah bersabda “Sesungguhnya manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah orang lelaki yang berhubungan dengan istrinya (jima’), kemudian ia menyebarkan rahasianya” (HR Muslim).
  9. Hendaknya masing-masing saling bergaul dengan baik, dan melaksanakan kewajiba masing-masing terhadap yang lain. Allah berfirman yang artinya “Dan para istri mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut ma’ruf” (Al-Baqarah:228).
  10. Hendaknya suami berlaku lembut dan bersikap baik terhadap istrinya dan mengajarkan sesuatu yang dipandang perlu tentang masalah agamanya, serta menekankan apa-apa yang diwajibkan Allah terhadapnya. Rasulullah telah bersabda “Ingatlah, berpesan baiklah selalu kepada istri, karena sesungguhnya mereka adalah tawanan disisi kalian” (HR Turmudzi dan dishahihkan Oleh Albani).
  11. Hendaknya istri selalu taat kepada suami sesuai kemampuannya asal bukan dalam hal kemaksiatan, dan hendaknya tidak mematuhi siapapun dari keluarganya bila tidak disukai oleh suami dan bertentangan dengan kehendaknya, dan hendaknya istri tidak menolak ajakan suami bila mengajak. Rasulullah bersabda “Apabila suami mengajak istrinya ke tempat tidurnya lalu ia tidak memenuhi ajakannya, lalu sang suami tidur dalam keadaan marah kepadanya, maka malaikat melaknat wanita tersebut hingga pagi”. (Muttafaq’Alaih).
  12. Untuk yang berpoligami, hendaknya suami bisa berlaku adil terhaap istri-istrinya di dalam masalah-masalah yang diharuskan suami bertindak adil. Rasulullah Saw bersabda, “Barang siapa mempunyai dua istri, lalu ia lebih cenderung kepada salah satunya, niscaya ia datang di hari kiamat kelak dalam keadaan sebelah bandannya miring” (HR Abu Daud dan dishahihkan Albani).
 Sumber : Hidayah, April 2004

4 komentar:

  1. bagus artikelnya gan
    tentang bagaimana seharusnya suami dan istri
    sayangnya ane belum menikah gan

    salam sukses | tetap sebarkan kebaikan

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih masbro, cepet nikah banyak rezeki,.

      sukses buat masbro juga!!!

      Hapus
  2. Nice share... Bermanfaat untuk pasangan suami istri dan para calon suami istri... Ijin keep ya Mas, untuk dipelajari buat bekal.. :D
    Salam ^_^

    BalasHapus

Mari Berbagi